Senin, 16 Januari 2012

LAPORAN PRAKTIKUM 5 TAKSONOMI CRYPTOGAMAE LICHENES DAN MIKORIZA


LAPORAN PRAKTIKUM 5 TAKSONOMI CRYPTOGAMAE
LICHENES DAN MIKORIZA



 


logo IAIN










                                                                  Oleh:
          Nama                   : Rini Sulastri
          NIM                    : 1410160067
          Kelas                   : Biologi B
          Kelompok            : 5
          Semester              : III
          Asisten                : 1. Zaenal Mustofa
                                        2. Eva Purnamasari





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
LICHENES DAN MIKORIZA

I. TUJUAN          
1.      Mengamati berbagai macam anggota lichenes dan mikoriza.
2.      Mengamati dan menggambarkan perbedaan masing-masing preparat.
3.      Mengklasifikasi berdasarkan karakteristik yang terdapat pada masing-masing preparat.

II. DASAR TEORI
Lichenes adalah organisme yang merupakan asosiasi dari Fungus dan alga, hubungan antara kedua organisme tersebut adalah sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal. Komponen fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut fikobion. Mikobionnya sebagian besar adalah Ascomycetes hanya beberapa saja yang Basidiomycetes atau Deutromycetes. Sebagian besar Lichenes yang askomisetik fungsinya adalah dari golongan Discomycetes: mikobion yang tidak pernah dari Hemiasomycetidae, Plectomycetidae atau Laboulbeniomycetidae. Fikobion umumnya terdiri dari Chlorophyceae yang bersel tunggal atau dari Cyanophyceae. Talus berdasarkan distribusi sel-sel alga diantara hife fungi terdapat 2 tipe talus, yaitu foliose, skuamulose, dan frutikose. Reproduksi: talus Lichenes dapat memperbanyak diri dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam yaitu isidia dan soredia.
Klasifikasi lichenes yang paling sederhana ialah mendasarkan pada golongan fungi yang membentuk talus tersebut, yaitu Ascolichenes. Basidiolichenes, dan Deuterolichenes. Sebagian besar lichines adalah Ascolichines. Ascolichines dibagi menjadi 3 kelompok besar sesuai dengan struktur dari askus dan askokarpnya sebagai berikut :  Hymenoascolichenes dengan askus yang unitunikat dalam apotesium, Loculoascolichenes dengan askus bitunikat dalam apotecium dan Loculoascolichenes dengan askus bitunikat dalam pseudotecium (asktroma yang unilolkuler).
           
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :                             Bahan :
ü Mikroskop                                 - Lichenes(lumut kerak)
ü Gelas objek                                - Bintil Akar Leguminosae
ü Lup

IV. LANGKAH KERJA
1.      Mengamati berbagai bentuk preparat Lichenes dengan bantuan lup dan mikroskop
-          Bentuk talus
-          Simbiosis fungi dengan alga
2.      Mengiris bintil akar dan mengambil sedikit kemudian diamati menggunakan mikroskop.
-          Bentuk dan karakteristik dari mikoriza
-          Menggambar dan memberi keterangan

V. HASIL PENGAMATAN
No
Gambar morfologi
Nama jenis
1
Makroskopis





Mikroskopis
Ascolichenes
Parmelia sp.
2
Makroskopis







Melintang







Mikoriza

VI. PEMBAHASAN
Berdasakan pengamatan yang kami lakukan pada praktikum Taksonomi Cyptogamae mengenai Lichenes dan mikoriza pada beberapa bahan kami  mengamati spesies dari lumut kerak (Lichenes) yaitu Parmelia sp. dan mengamati bintil akar yang terdapat pada akar Leguminosae. Kebetulan bintil akar yang kami amati merupakan akar dari kacang tanah.
Pengamatan pertama pada spesies dari Lichenes yaitu Parmelia sp.
Klasifikasi Parmelia sp.
Kingdom   : Plantae
Divisi        :
Lichenes
Class         :
Ascolichenes
Famili        : Parmeliaceae
Genus        :
Parmelia
Spesies      :
Parmelia sp.
Berdasarkan pengamatan pertama pada Parmelia sp.secara makroskopis tampak berwarna hijau muda, bentuk talusnya yaitu foliosa dimana  lumut ini memiliki bentuk tubuh seperti lembaran daun, pipih, melebar, berkerut atau bergelombang, bagian tepinya disebut apotesia. Lichen foliosa ini melekat pada substrat melalui rizin. Substratnya yaitu berupa kayu.
Berdasarkan pengamatan lumut kerak ini masuk ke dalam kelas Ascolichenes karena merupakan simbiosis antara jamur ascomycota dan Chlorophyta(alga hijau).  Mikobinya adalah Ascomycetes dan fikobinnya adalah Chlorophyta, sel-sel alga yang terbungkus oleh hifa, terdapat pada permukaan talus Lichenes, Terdapat butir-butir putih di atas permukaan talus. Butir-butir tersebut merupakan aksospora sebagai alat reproduksi secara seksual. Sedangkan untuk reproduksi aseksualnya terdapat soredia, dimana soredia ini mudah terbawa air,atau udara sehingga ketika soredia tersebut terbawa air atau udara dan menemukan tempat yang cocok maka akan tumbuh individu baru. Pembelahan  aseksualnya terjadi pada medulla melalui soredium. Soredium dan askus ini terdapat di atas misselium.
Dalam simbiosis ini komponen fikobin yang berupa Chlorophyta sebagai organism autrotof  berfungsi untuk melakukan fotosintesis karena mengandung klorofil, sedangkan komponen mikobinya berupa jamur Ascolichenes berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi , mineral dari substrat dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
Berdasarkan pengamatan secara mikroskopis dengan perbesaran 100x tampak jelas simbiosis dari alga Chlorophyta dengan pigmen hijau yang merupakan klorofil dan jamur Ascolichenes tampak serat-seratnya yang tak beraturan berwarna cokelat. Selain itu tampak aksospora yang berwarna putih diatasnya dan pada bagian bawah terdapat rizin. Untuk memperjelas, gambar dibawah merupakan anatomi dari Lichen. Seperti dari referensi yang didapatkan, nampak lapisan yang telah dibahas di atas.








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyjvofsYgvTJmM2v786pzGOkfBKjkYJ_NhJqwkvTjM-rHmNryHlyb952Nu4n90Nepe4_CjnAjtQgIWvWKEdz6PIH0VMjMXZ_ACkse_aCnp9wpkCTQ-_TZIxQY0RxQ7BNHoQXPIuyl899k/s400/LICHENES+LUMUT+KERAK.jpg
 












https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQNbaXRFHIxLwpjL1v5pRRQIZ0lpefYXL5pRZoG8OKTIw6ctwQARX6LKrlNDHYZTT8eBWotzZVlV4QEU1rUVV8_78djF3fwA1J9Rj8Vk4RXqMW1Abs60UIfdKjmshok8f-TAauFIPVB6A/s320/mikoriza+003.jpgBerdasarkan pengamatan kedua pada bintil akar (Mikoriza) yang terdapat pada akar tanaman kacang tanah. Pengamatan secara makroskopis tampak berwarna cokelat sama seperti warna akar tanamanya, morfologinya berbentuk bulat yang tak beraturan. Berdasarkan pengertianya Mikoriza adalah kelompok fungi (jamur) yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran. Tetapi sebutan mikoriza biasanya adalah untuk mereka yang menginfeksi akar. Tampak seperti gambar dari referensi sibawah ini.
Hal ini merupakan aktivitas fisiologi dari akar untuk menyediakan air dan nutrisi bagi tumbuhan  yang ditingkatkan dengan asosiasi simbiotik dengan jamur. Jamur tersebut tumbuh kedalam korteks akar, tetapim tidak menimbulkan gejala patologis bagi akar.(Tatang, Suradinata.1998. Hlm 148.). Simbiosis ini merupakan simbiosis mutualisme, dimana fungi berfungsi untuk memperluas permukaan akar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dalam jumlah
banyak, selain itu sebagai proteksi akar tanaman dari inifeksi mikroorganisme. Dan tanaman itu sendiri berfungsi untuk mensuplai bahan-bahan organic seperti gula, asam amino dll. Berdasarkan referensi Mikoriza memerlukan akar tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnya. Sebaliknya, beberapa tumbuhan bahkan ada yang tergantung pertumbuhannya dengan mikoriza. Beberapa jenis tumbuhan tidak tumbuh atau terhambat pertumbuhannya tanpa kehadiran mikoriza di akarnya. Misalnya, semaian pinus biasanya gagal tumbuh setelah pemindahan apabila tidak terbentuk jaringan mikoriza di sekitar akarnya.
Karakteristik mikoriza berdasarkan bagian yang di infeksi terbagi menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza. Ektomikoriza menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel ujung akar yaitu jamur menutupi seluruh ujung akar dengan lapisan yang tebal yang disebut mantel hifa dan jamur masuk ke dalam ruang-ruang antar sel akar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFWqTSCqcjdub_4xJTcnhPiMsCuSoOOYgqQPzix4v8gAchpt5hCSa78Kjtd0mrdeTe-43W17GkgbzStZFOhehfBDAsJJm1OrLHpqHfknVlQ_ibli-rmUyytWPnhY_3uoz3hEzDxWcohgcT/s320/mikoriza+001.jpgBerasarkan pangamatan yang kami lakukan secara mikroskopis mikoriza yang kami amti termasuk kedalam ektomikoriza. Tampak hifa-hifa jamur yang membungkus atau menyelubungi bintil akar tersebut. Pada umumnya ektomikoriza termasuk dalam Basidiomycota. ektomikoriza berguna bagi pertanian dan kehutanan. Vesikula berbentuk butiran-butiran di dalam sitoplasma yang mengandung lipid dan menjadi alat reproduksi vegetatif mikoriza, khususnya bila sel pecah akibat rusaknya korteks akar. Arbuskula berwujud kumpulan hifa yang menembus plasmalema dan membantu transportasi hara di dalam sel tumbuhan. Pembentukan vesikula dan arbuskula dalam sel menunjukkan bahwa simbiosis telah terjadi dengan sempurna dan tanaman sudah dapat menikmati hasil kerja sama dengan mikoriza berupa meningkatnya ketersediaan unsur hara yang diserap dari dalam tanah.
Tipe endomikoriza  menginfeksi bagian dalam akar, di dalam dan di antara sel-sel ujung akar (root tip). Hifa masuk ke dalam sel atau mengisi ruang-ruang antarsel. Berdasarkan referensi jenis mikoriza ini banyak ditemukan pada tumbuhan semusim yang merupakan komoditi
pertanian penting, seperti padi, jagung, beberapa jenis sayuran dan tanaman hias. Infeksi ini mengubah penampilan sel dan jaringan akar.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan paktikum Taksonomi Cyptogamae mengenai Lichenes dan Mikoriza  pada hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1.      Lichenes atau lumut kerak memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Dimana alga dan fungi saling menguntungkan. Chlorophyta berfungsi untuk melakukan fotosintesis karena mengandung klorofil, sedangkan jamur Ascolichenes berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi, mineral, melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang, dan mengikat nitrogen udara.
2.      Bentuk talus pada Parmelia sp  yang kami amati foliose  yaitu bentuk tubuh seperti lembaran daun, pipih, melebar, berkerut atau bergelombang.
3.      Struktur tubuh yang terdapat pada Lichenes atau lumut kerak diantaranya soredia, medula,rizhines,miselium, apotesia dan aksospora.
4.      Reproduksi Lichenes secara seksual dengan aksospora. Sedangkan aseksualnya dengan cara tersebarnya soredium melalui udara atau air.
5.      Simbiosis ini merupakan simbiosis mutualisme, dimana fungi berfungsi untuk memperluas permukaan akar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dalam jumlah banyak, selain itu sebagai proteksi akar tanaman dari inifeksi mikroorganisme dan  tanaman berfungsi untuk mensuplai bahan-bahan organic seperti gula, asam amino
6.      Tumbuhan yang terinfeksi mikoriza memiliki ketahanan tubuh lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang tidak terinfeksi.









DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece.2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. W. 2004. Biologi 2. Jakarta: Erlangga.
Muspiroh, Novianti. 2011. Panduan Praktikum Taksonomi Cryptogamae. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung: Angkasa
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Pers















LEMBAR PENGESAHAN
                                                  

Nama               : Rini Sulastri
NIM                : 1410160067
Kelas               : Biologi B/Semester 3





Dosen





Novianti Muspiroh, M.P.
 


Asisten Praktikum





Zaenal Mustofa